Memasang Photocell Untuk Menyalakan Lampu

Pernahkan kita memperhatikan lampu jalan atau lampu rumah yang hidup sendiri tanpa seseorang yang menghidupkan ? Nah, untuk menghidupkan dan mematikan lampu secara otomatis bisa menggunakan Timer atau degan memanfaatkan cahaya sebagai pengatur hidup dan matinya lampu, yaitu dengan sensor cahaya (photocell).
Photocell adalah sebuah peralatan listrik yang didalamnya terdapat rangkaian elektronika, yang berisi komponen LDR (Light Dependent Resistor), yang berfungsi sebagai sensor cahaya. LDR adalah komponen bekerja berdasarkan perubahan resistansi yang besarnya bergantung dengan cahaya, yaitu apabila resistansi/tahanan LDR semakin besar atau semakin terang cahayanya, maka dapat dianalogikan LDR sebagai saklar terbuka (OFF), sebaliknya semakin gelap atau redup cahayanya maka nilai resistansinya semakin kecil, dan dapat dianalogikan sebagai saklar tertutup (ON).
Gambar Photocell
Photocell umumnya digunakan untuk pemasangan lampu-lampu diluar ruangan yang dihidupkan  dan dimatikan secara otomatis tanpa bantuan orang atau operator untuk mengoprasikannya. Penggunaannya memiliki keuntungan dibandingkan dnegan menggunakan saklar manual, salah satunya adalah tidak perlu repot mengoprasikan lampu ketika malam tiba atau mematikan lampu ketika hari sudah siang, sehingga kita tidak perlu khawatir ketika kita berpergian keluar rumah tanpa menyalakan lampu, selain itu alat ini bisa menghemat listrik dikarenakan kita sering lupa mematikan lampu. Salah satu alternatif lain selain menggunakan photocell sebagai alat untuk menghidupkan dan mematikan lampu secara otomatis dapat juga menggunakan alternatif lain yaitu dengan menggunakan Timer sebagai alat menghidupkan lampu secara otomatis
Untuk pemasangan photocell hal yang perlu diperhatikan adalah spesifikasi photocell tersebut yaitu mengenai parameter tegangan (volt) dan arus (A). Untuk tegangan kita gunakan tegangan yang sesuai dengan tegangan yang ada dirumah yaitu 220 Volt AC, sedangkan untuk parameter arus bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Biasanya semakin besar Ampere (A) harganya juga semakin mahal.
Pemasangan photocell biasanya dipasang diluar yang terkena cahaya, upayakan photocell bisa menangkap intensitas cahaya alam luar rumah tanpa terpengaruh cahaya lampu dan perlu hindari pemasangnnya didekat atau dibawah lampu langsung karena akan mempengaruhi resistansi photocell tersebut

Cara Pemasangan Photocell
Intalasi photocell sangat mudah, yang terpenting adalah pemahaman terhadap nameplate atau keterangan di body photocellnya, yaitu warna kabel, mana yang menjadi fasa masuknya (line), netral (neut) dan fasa ke bebannya (load), karena kalau terbalik pemasangannya, maka photocellnya tidak dapat bekerja. Nah perhatikan pemasangan photocell dibawah ini.

Rangkaian Pemasangan Photocell
Untuk pemasangan dengan beban lampu yang besar atau banyak, misalnya untuk pemasangan lampu jalan maka kita dapat mengkombinasikan photocell dengan kontaktor. Kontak NO kontaktor digunakan untuk menghidupkan beban atau lampu dan diamankan dengan MCB. Untuk lebih memahami perhatikan gambar rangkaian berikut ini
Pemasangan photocell dengan relay/kontaktor
Prinsip Kerja
MCB 1 digunakan untuk mengamankan photocell terhadap hubung singkat dan beban lebih yang disesuaikan dengan batas arus yang tertera pada nemeplate photocell tersebut, Kabel line (berwarna hitam dihubungkan dengan fasa sumber dari MCB 1. sedangkan kabel load (berwarna merah) dihubungkan dengan A1 kontaktor, dan A2 kontaktor dibungkan ke Netral. Kontaktor akan bekerja berdasarkan dari kontrol photocell terhadap terang dang gelapnya cahaya dari lingkungan sekitar. Kabel Neut (warna putih) dihubungkan ke Netral sumber. 
Untuk lampu dihubungkan dengan kontak utama NO dari kontaktor, jadi ketika kontaktor bekerja berdasarkan gelapnya cahaya, kontataktor akan bekerja, kemudian menghidupkan kontak utama NO menjadi NC, dan lampupun akan bekerja. Kontaktor digunakan agar beban yang digunakan bisa relatif banyak dengan dengan kemampuan arus yang bisa relatif besar, kalau kita menggunakan photocell langsung untuk menghidupkan banyak lampu, maka arus yang akan dihasilkan akan relatif besar dan dapat merusak photocell tersebut. MCB 2 digunakan untuk mengamankan beban-beban lampu.
Demikian pembahasan singkat tentang cara memasang photocell untuk menyalakan lampu, semoga bermanfaat, anda bisa berkreasi dengan photocell untuk menghidupkan rangkaian lainnya. Jika artikel ini bermanfaat silahkan dishere, biar pahalanya mengalir :)


Previous
Next Post »

5 comments

Click here for comments
Unknown
admin
Friday, 17 April 2020 at 10:14:00 GMT+7 ×

pak saya mau copy paste bagian bawah boleh?
hanya bagian prinsip kerja

Reply
avatar
Unknown
admin
Monday, 18 May 2020 at 16:22:00 GMT+7 ×

Untuk rumah pada umumnya hanya ada 2 kabel karena ground tidak di pasang sementara pada photocell terdapat 3 untuk ground pada photocell di letakkan dimana?

Reply
avatar
Thursday, 4 January 2024 at 06:52:00 GMT+7 ×

OM, mohon bertanya...
Saya sdh pasang photocell 220v-10a ke lampu jalan led 100w sesuai arahan, tetapi tdk hidup. kenapa kira2 ya..?
kalo tanpa photocell hidup normal.
terima kasih atas pencerahannya...

Reply
avatar
Wednesday, 20 March 2024 at 09:00:00 GMT+7 ×

Maaf saya mau tanya. Software wiring yang agan pakai itu apa ya namanya? Soalnya saya mau pakai juga untuk tugas sekolah🙏

Reply
avatar
Unknown
admin
Friday, 31 May 2024 at 18:09:00 GMT+7 ×

Softwarenya Autocad Electrical

Reply
avatar

Komentar harus sopan, tidak mengandung spam dan iklan ConversionConversion EmoticonEmoticon

Thanks for your comment