Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
Pernahkan anda membeli sebuah peralatan elektronik, dan didalamnya terdapat sebuah buku panduan untuk pemakainnya, berapa sumber tegangan yang cocok untuk alat tersebut, perawatannya, serta hal-hal yang dapat membuat peralatan tersebut rusak. Nah buku tersebut dijadikan pedoman agar alat tersebut dapat digunakan dengan maksimal dan juga agar terhindar dari kerusakan-kerusakan. itu adalah sebuah ilustrasi, begitu juga kalau kita hendak memasang sebuah instalasi lsitrik ada pedomannya, bukan asal pasang. Pedomen itu tertuang dalam PUIL.
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) adalah peraturan yang mengandung rekomendasi atau persyaratan wajib yang harus dijadikan pedoman dalam pekerjaan pemasangan dan pemeliharaan instalasi listrik
Maksud dan tujuan dari digunakan PUIL sebagai acuan dan pedoman antara lain :
- Agar instalasi listrik dapat dioperasikan dengan baik
- Terjaminnya keselamatan manusia
- Terjaminnya keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya
- Terjamninnya keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran
- Tercapainya tujuan dari pencahayaan yaitu terwujudnya interior yang efisien dan nyaman
Ketentuan umum lain yang harus dipenuhi yaitu :
- Setiap instalsi harus ada rencan instalasi yang disetujui
- Instalasi listrik harus dirancang, dipasang, dan dipelihara sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya kebakaran dan mencegah kebakaran
- Peralatan dan perlengkapan listrik yang dipasang harus memenuhi standar dan tanda pengenalnya : nama dan logo pembuat, tegangan dan daya/arus pengenal. Data teknis lain yang disahkan SNI. Memenuhi ketentuan PUIL 2000 yaitu harus baik dan dalam keadaan berfungsi, dipilih sesuai penggunaan dan tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya
- Instalasi listrik harus dilengkapi proteksi/pelindung untuk keselamatan, proteksi kejut listrik, thermal dan arus lebih, dan proteksi tegangan lebih
- Instalasi listrik yang baru dipasang atau mengalami perubahan harus diperiksa, diuji dan bila perlu dicoba sebelum dioperasikan, dan yang memnuhi ketentuan PUIL diberi sertifikat
- Perencana, pemasang dan pemeriksa instalsi listrik harus memiliki izin dan harus menggunakan tenaga teknis yang kompeten sesuai bidangnya
Untuk itu pemerintah mengeluarkan buku pedoman untuk pemasangan instalasi tenaga listrik ini, yang namanya PUIL. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) ini sudah mengalami amandemen/perubahan yang tadinya PUIL 2000 diamanden menjadi PUIL 2011.
Bagi yang memerlukan PUIL ini dapat di unduh di link dibawah ini :
A. Standarisasi Notasi Nama dan Simbol
Tujuan standarisasi yaitu untuk mencapai kesamaan pemahaman dan kesamaan gambar kerja, baik dalam bentuk maupun nama. Pada umumnya bagian yang distandarisasi sebagi berikut :
1. Kualitas, yaitu ukuran dan bentuk komponen
2. Simbol gambar
Standarisasi dilakukanoleh badan dunia. salah satu badan dunia yang menangani standarisasi terdapat di Ganeva, Swiss. Dua badan satandarisasi yang terdapat di swiss
- International ElectrotechnicalCommmission (IEC), yaitu badan standarisasi dalam bidang teknik listrik.
- International Organization for Standardization (ISO), yaitu badan standarisasi dalam bidang-bidang mutu, manajemen dan bidang lainnya
Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang simbol atau lambang yang harus diberi nama, hal ini bertujuan untuk memudahkan pemahaman cara membaca gambar serta untuk keseragaman setiap gambar kerja. berikut ini
Notasi adalah nama simbol atau gambar untuk huruf pertama, sedangkan nama untuk huruf kedua atau ketiga bisa berupa indeks angka, seperti berikut ini :
- Berupa angka urut, misalnya 0,1,2 dan seterusnya
- Beberapa huruf sebagai pembeda, misalnya M (main = utama) ; A (auxiliary = bantu) ; T (timer)
Simbol pada gambar yang berupa indeks angka harus urut. angka tersebut bisa dimulai dari angka 0 atau 1 dan tidak diperbolehkan dari angka 2 atau lebih. hal ini bertujuan untuk menghitung jumlah simbol gambar yang dipakai dalam satu instalasi. contoh pemberian simbol angka yaitu F0, F1 adalah simbol pengaman (misalnya sekering) sebanyak 2 buah.
Simbol dengan indeks angka sebaiknya menggunakan ukuran yang lebih kecil dari huruf yang diikutinya. Contoh pemberian symbol dengan indeks angka yaitu K1M, K2M, K3A, dan K4T. Simbol indeks tersebut dapat diartikan bahwa dalam sebuah gambar instalasi terdapat 2 kontaktor utama, 1 kontaktor bantu, dan 1 kontaktor timer.
Namun demikian, dalam sebuah gambar intalasi tidak diperbolehkan adan angka indeks yang sama meskipun symbol gambarnya berbeda. Contoh pemberian symbol yang salah yaitu K1M, K2A, dan K1T. Letak kesalahan symbol tersebut yaitu adanya sebuah timer yang menggunakan indeks angka 1. Agar symbol indeks tersebut menjadi benar, angka 1 dalam K1T tersebut diganti dengan angka 3 (K3T).
Selain notasi nama, ada pula notasi terminal yang perlu kita ketahui. berikut ini notasi terminal yang dapat digunakan dalam gambar instalasi listrik
- Notasi angka, 1,2,3 dan seterusnya
- Notasi huruf R, S, T dan seterusnya
Berikut ini adalah aturan-aturan yang sering digunakan untuk memberikan notasi nama dan notasi terminal pada sebuah simbol gambar :
- Nama gambar ditulis dengan huruf balok dan diletakkan di sebelah kiri simbol.
- Nama terminal diletakkan disebelah kanan terminal dengan ketentuan sebagai berikut. Simbol terminal berupa angka. angka ganjil digunakan pada terminal masukan, sedangkan angka genap digunakan pada terminal keluaran. Sistem Amerika menggunakan huruf R, S, T sebagai simbol terminal masukan. terminal keluaran menggunakan simbol U, V, W. Sistem Eropa menggunakan simbol L1, L2, dan L3 untuk masukkan. sedangkan T1, T2, T3 untuk terminal keluaran
Download BUKU-BUKU LISTRIK
1 comments:
Click here for commentsSemoga kita selalu diberi kekuatan oleh Allah SWT, untuk selalu beraktifitas buat generasi penerus bangsa yang bermartabat
Komentar harus sopan, tidak mengandung spam dan iklan ConversionConversion EmoticonEmoticon